Posted by
Singgih Prima Dhasa
Teori Game
Pengertian Teori Permainan
Teori permainan adalah
suatu bentuk pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan
konflik antara berbagai persaingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisa
proses pengambilan keputusan dari situasi persaingan yang berbeda dan
melibatkan dua atau lebih kepentingan. Kepentingan kepentingan yang bersaing
dalam permintaan disebut players. Pengertian diatas memberikan anggapan bahwa
setiap pemain yang terlibat di dalam permainan mempunyai kemampuan dan
kebebasan untuk mengambil keputusan secara rasional.
Teori permainan ini awalnya
dikembangkan oleh seorang ahli matematika perancis yang bernama Emile Borel
pada tahun 1921. Yang selanjutnya dikembangkan lebih lanjut oleh John Van
Neemann dan Oskar Morgenstern sebagai alat untuk merumuskan perilaku ekonomi
yang bersaing. John Van Neemann dan Oskar Morgenstern mengungkapkan bahwa, “Permainan
terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua
sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk
memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan.
Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain,
sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan
sejumlah kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi.”
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa, teori bermain adalah merupakan suatu teori yang
mengedepankan konsep konsep dalam suatu permainan sebagai landasan. Dimana
didalam permainan terdapat peraturan, yang secara langsung mampu menciptakan
situasi bersaing dan digunakan untuk mencari strategi terbaik dalam suatu
aktivitas, dimana setiap pemain didalamnya sama-sama mencapai utilitas
tertinggi.
Dua karakteristik strategi yang dikenal dalam teori permainan
yaitu :
1. Strategi Murni (Pure
Strategy Game)
Strategi yang optimal di dalam
strategi murni adalah strategi tunggal, yaitu melalui aplikasi criteria maximin
dan minimax. Nilai yang dicapai harus merupakan maksimum dari minimax baris dan
minimum dari minimax kolom. Titik ini disebut titik pelana (Saddle Point).
2. Strategi Campuran
Strategi campuran dilakukan apabila strategi murni tidak
mampu menyelesaikan memberikan pilihan strategi yang optimal bagi masing masing
pemain atau perusahaan. Dalam strategi ini seorang pemain atau perusahaan
akan menggunakan campuran lebih dari satu strategi untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
Genre Game
Secara
umum game genre terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu :
Skill-and-Action
("S&A") Games
Melibatkan
kemampuan persepsi dan motori
Strategy
Games
Melibatkan
kemampuan cognitive
Sejumlah game baru atau game yang pernah direlease barangkali
tidak sepenuhnya dapat dikelompokkan dalam kedua kelompok diatas, walaupun
demikian setidaknya sebuah game akan memiliki ciri dari salah satu kelompok
atau gabungan dari kedua tersebut.
Skill
And Action Game
Game
dengan tipe ini merupakan kelompok terbesar dari game computer yang pernah ada.
Karakteristik dari game ini adalah :
Bersifat
real time playing
Didukung
oleh grafis dan suara yang baik
Umumnya
menggunakan joystick atau paddle
Kemampuan
utama adalah koordinasi yang baik antara mata dan tangan serta reaksi yang
cepat untuk memainkan karakter utama serta mengatasi rintangan.
Terdapat
6 kategori yang dapat dimasukkan kedalam genre jenis ini , yaitu :
Combat
/ Shooter Games
Katakter Utama (pemain) harus menembak dan
menghancurkan lawan (bad guy) yang dikontrol oleh komputer. Terdapat
banyak variasi dari genre ini, masing-masing variasi dilakukan dengan mengubah
tipe karakter utama dan bad guy serta feature dan situasinya. Sebagai
contoh game Star Raiders, Spacewar,Missile Command,Space Invaders,
Battlezone, Red Baron, Caverns Of Mars, Yar’s Revenge, Crossfire , Defender
adalah genre yang sama tetapi dengan variasi yang berbeda untuk feature dan
gameplay.
Maze
Games
Game Pacman (trademark milik Namco) adalah
satu game dalam genre ini. Game ini akan memuat suatu alur jalan yang harus
dilalui oleh pemain dan disediakan bad guy / monster yang bersifat
merusak dan berusaha untuk menghalagi pemain untuk melewati jalan
tersebut. Game disusun agar pemain bisa mencapai satu titik exit tertentu
atau keluar ke level Maze yang lebih rumit. Jumlah, kecepatan dan tingkat
intelegensia dari bad guy/monster akan menentukan tingkat kesulitan dari
game.
Sport
Games
Adalah game yang memodelkan satu jenis olah raga tertentu, misalnya
basket, sepakbola,tenis,baseball,tinju dll. Game berusaha untuk menirukan semua
gerakan dan aturan-aturan olahraga. Desain yang buruk untuk mereplikasi dunia
olahraga yang sesungguhnya menjadi sebab tidak menariknya game genre jenis ini.
Paddle
Games
Genre ini disebut juga dengan tipe Pong
Based Games. Tersedia sebuah proyektil dan paddle yang dikendalikan
oleh pemain. Pemain harus bisa menghabiskan sejumlah elemen yang tersedia
dengan cara memantulkan proyektil dan gerakan paddle. Breakout adalah contoh
utama untuk genre ini.
Racing
Games
Pada genre ini diberikan kesempatan pada
player untuk menggerakkan sesuatu dengan parameter kecepatan,waktu serta adanya
hukuman karena melanggar rintangan di perjalanan. Skor akhir ditentukan oleh
kecepatan, waktu serta kemampuan untuk menghindari setiap rintangan dalam
perjalanan,Car Racing dan Dog Daze adalah contoh utama untuk genre ini.
Strategy
Game
Game ini lebih menekankan pada olah fikir daripada
manipulasi grafis dan suara. Perbedaan utama antara Strategy Games dan S&A
Games adalah terletak pada penggunaan skill motorik.S&A Games membutuhkan
skill motorik sedangkan Strategy Games tidak memerlukannya. Dalam hal interaksi,
real-time Play jarang diterapkan dalam Strategy Games. Selain itu strategy
Ggmes umumnya memerlukan waktu yang lebih lama untuk memainkannya dibandingkan
dengan S&A games.
Terdapat
4 kategori yang dapat dimasukkan kedalam genre jenis ini , yaitu :
Adventure
Pada game ini petualang harus bergerak dalam
suatu medan yang dihadapi sambil mengakumulasikan sejumlah tools untuk
dipergunakan lagi saat menghadapi rintangan yang muncul, baik berupa medan yang
lebih rumit atau musuh yang muncul demikian seterusnya hingga akhir dari
petualangan. Variasi dari genre ini adalah dengan mengubah setting medan yang
dihadapi, jenis tools yang dikumpulkan serta musuh dihadapi.
Genre ini lebih banyak menyerupai puzzle
dibandingkan dengan game.Puzzle berbeda dengan game dalam hal bentuk yang
statis dari medan dan rintangan.Dalam hal ini genre advanture umumnya akan
senantiasa dapat diselesaikan apabila track yang sama dilakukan oleh pemain.
Dungeons
and Dragons (D&D)
D & D adalah sebuah game yang kompleks. Gary
Gygax menciptakan suatu fantasy role playing dengan objeknya Dungeon dan
Dragon. Eksplorasi, kerjasama dan konflik antara benteng, naga, tukang sihir
dan orang kerdil disusun menjadi suatu game yang kompleks. Dalam D & D satu
group pemain dibawah kendali “dungeonmaster” bersepakat untuk mengumpulkan satu
barang. Dungeonmaster menyusun aturan dan struktur dari game serta menjadi
wasit, juga memiliki otoritas untuk menimbang / memutuskan semua event, dengan
cara seperti dimungkinkan untuk dihasilkan suatu sistem game yang kompleks.
Genre ini muncul sekitar tahun 1970,keterbatasan game ini adalah karena
dibutuhkannya satu group pemain dan seorang dungeonmaster, sehingga tidak
mungkin memainkan game ini seorang diri.
Pengertian lain yang sering diberikan kepada
genre ini adalah RPG (Role Playing Games). Pada game ini kita harus membangun
satu karakter yang secara bertahap akan memiliki kemampuan yang meningkat
dengan senjata yang lebih baik. Terdapat mekanisme yang cukup rumit untuk membangun
satu karakter. Sementara itu pada saat yang sama musuhpun akan membangun
karakternya menjadi lebih baik.
War
Games
Adalah sebuah game yang cukup
kompleks dengan aturan yang cukup rumit dan biasanya dimainkan dalam jangka
waktu yang cukup lama.
Educational
Games
Genre ini difokuskan untuk tujuan
pendidikan, termasuk dalam genre ini adalah game yang ditujukan khusus untuk
anak-anak.
Selain genre dengan taksonomi diatas,
terdapat pula beberapa istilah lain dalam genre. Banyak game baru yang dibangun
sebagai kombinasi dari sejumlah genre.
Beberapa
istilah genre yang belum termasuk dalam genre diatas
diantaranya adalah :
First-Person
Shooters (FPS)
Adalah versi lain lain bentuk 3D genre
arcade. Fokus adalah pada ketepatan aksi dan kecepatan reaksi bukan pada
kepandaian atau strategy. Contoh terkenal dari genre ini adalah Doom and Quake.
Third-Person Shooters (TPS)
Pemain mengkontrol langsung karakter utama dalam
menghadapi musuh. Perbedaan utama dengan RPG adalah minimnya fasilitas dalam
membangun karakter. Kecepatan aksi dan kemampuan untuk mengatasi tantangan
masih menjadi focus dalam genre ini. Unsur adventure kadang digabungkan untuk
membangun storyline.
Simulators
Contohnya adalah flight simulators. Genre ini
berusaha untuk memberikan simulasi secara realistic satu mekanisme tertentu.
Goal dari game ini adalah memberikan pengalaman kepada pemain untuk
mengendalikan sesuatu sebagaimana dalam kondisi sesungguhnya.
Dari
pembagian genre diatas, maka dapat pula diambil
identifikasi adanya beberapa aspek yang menyebabkan
munculnya genre yang berbeda, antara lain : kecepatan
reaksi (speed), kepintaran (cleverness), pengalaman (experience),
pemahaman (insight), surprise, emosi. Tabel dibawah ini
menunjukkan identifikasi aspek lain dari genre yang berbeda.
Anggota
Kelompok :
Singgih
Prima D.
Taufik
Hidayatullah
Nicholas
Bima N.P.
Fadly
H.A.
Febrizky
R.
3IA16
Sumber
:
erda_kamaruddin.staff.gunadarma.ac.id/.../Tugas+Kelompok+8.ppt
http://yasinta.net/game-theory-teori-permainan/
supriyadid.blogdetik.com/files/2011/01/game-theory.ppt
www.vibiznews.com/.../aplikasi-game-theory-dalam-keputusan-bisnis...
http://novianapratiwi.blogspot.com/2012/01/game-theory.html
http://shareit4education.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-penerapan-teori.html
http://cgrg.wordpress.com/category/teori-game-computer/
Posted by
Singgih Prima Dhasa
Membuat Desain Speaker Menggunakan Blender
Anggota Kelompok :
Singgih Prima Dhasa
Nicholas Bima N.P
Taufik Hidayatullah
3IA16
Langkah
pertama yaitu ketik Shift + A pada keyboard maka akan keluar dialog menu
object yang akan kita pilih, terdapat banyak macam-macam pilihan, tetapi kita
pilih Mesh, kemudian pilih Cube.
Setelah
objek Cube telah dipilih makan akan keluar object yang berbentuk kubus. Kemudian
kita perbesar object kubus tersebut sehingga berbentuk sebuah balok dengan
menggunakan perintah scale atau ketik S
pada keyboard, warna merah untuk sumbu X, warna hijau untuk sumbu Y, dan warna
biru untuk sumbu Z. Jika kita akan memperbesar kubus tersebut searah dengan
sumbu Z maka ketik S + Z.
Kemudian kita buat
object wadah speaker dengan menggunakan object berbentuk silinder. Ketik Shift + A, lalu pilih Mesh dan pilih Cylinder , rubah Vertice tersebut dari 32 menjadi 16.
Setelah itu ketik Tab untuk merubah Object Mode menjadi Edit
Mode, kemudian klik kanan pada bagian tengah object tersebut dan ketik X
untuk menghapusnya maka akan muncul dialog menu, lalu pilih Vertice kemudian enter, maka akan
berbentuk seperti gambar dibawah ini.
Lalu
setelah itu kita tebalkan object cylinder ini dengan cara masuk ke Object Modifiers, kemudian Add Modifier dan pilih Solidify, kemudian rubah ketebalan
tersebut dengan mengatur parameter Thickness
dan isi 0.1000.
Dan
untuk memperhalus object tersebut kita keluar dari Edit Mode kembali ke Object
Mode, lalu tekan Smooth. Lalu kita
buat object tersebut lebih halus lagi dengan menambahkan modifier, dan pilih Subdivision Surface, maka object akan
terlihat lebih halus.
Setelah itu kita perkecil
object tersebut dengan menarik sumbu-sumbu tersebut hingga object berbentuk
lebih kecil.
Kemudian kita tempelkan object
cylinder dengan object berbentuk balok yang telah dibuat tadi. Putar object
cylinder hingga searah dengan object balok, agar searah kita ketik R + X + 90, 90 disini merupakan derajat
yang kita gunakan, maka object cylinder tersebut berhadapan dengan object
balok. Lalu tempelkan object cylinder tersebut, kemudian kita duplicate dengan
mengetik Shift + D.
Setelah itu kita tambahkan
object berbentuk bola, dengan mengetik Shift
+ A, pilih Mesh dan pilih UV Sphere, kemudian perhalus object
dengan mengklik Smooth. Perkecil
object tersebut dengan menggunakan scale, lalu duplicate object tersebut dengan
mengetik Shift + D, tempatkan di
tengah-tengah object cylinder yang telah dibuat tadi agar lebih nampak seperti
speaker.
Langkah
selanjutnya yaitu kita duplikasi object speaker tersebut dengan menekan shift
dan mengklik masing-masing object lalu ketik Shift + D pada keyboard
maka object tersebut menjadi 2 buah.
Setelah
kita menduplikasi object speaker, selanjutnya kita buat object baru untuk
membuat sebuah amplifier. Ketik Shift + A
, lalu pilih Mesh dan kemudian pilih Cube. Kita perkecil object kubus tersebut
sehingga berbentuk sebuah balok dengan menggunakan perintah scale atau ketik S pada keyboard, warna merah untuk
sumbu X, warna hijau untuk sumbu Y, dan warna biru untuk sumbu Z, dan tempatkan
object tersebut berada ditengah-tengah 2 (dua) buah speaker yang telah dibuat.
Kemudian
kita buat object kubus pada amplifier untuk wadah tombol-tombol dalam amplifier
dengan menggunakan object cube. Kita perkecil objek tersebut, kemudian
tempatkan object kubus tersebut di object amplifier yang telah kita buat tadi.
Langkah selanjutnya
yang kita buat yaitu membuat tombol-tombol yang ada pada amplifier, seperti
tombol volume, bass, subwover, dan power. Masing-masing object kita buat dengan
menggunakan object cylinder, caranya yaitu ketik Shift + A, pilih Mesh kemudian pilih Cylinder. Perkecil object
tersebut sehingga berbentukseperti tombol, kemudian tempelkan object tersebut
pada object wadah dalam amplifier yang tadi telah kita buat, maka seperti
gambar dibawah ini. Agar object terlihat lebih menarik makan kita atur lagi
object tersebut dengan masuk ke Edit Mode, kemudian tekan Ctrl + R untuk menambah segmen pada object, kemudian tekan S dan tarik mouse, seperti gambar
dibawah ini.
Lalu
setelah itu kita atur object speaker agar lebih menarik dengan masuk ke Edit
Mode atau dengan menekan Tab pada
keyboard, kemudian tekan Ctrl + R
untuk menambahkan segmen pada object, tekan S kemudian tarik dengan mouse sehingga object berbentuk seperti
yang kita inginkan.
Langkah selanjutnya
yaitu Texturing pada blender. Kita akan beri texture pada object yang telah
kita buat, yaitu object speaker dan object amplifier. Disini kita akan memulai texturing
pada object speaker terlebih dahulu. Setelah itu kita akan membuat lembar kerja
kita menjadi 2 buah tampilan, arahkan kursor ke arah kiri bawah lembar kerja
hingga muncul tanda tambah lalu tarik ke atas maka akan tercipta lah 2 buah
lembar kerja.
Setelah itu kita lihat untuk
lembar kerja bagian bawah kita akan ubah beberapa yaitu ada icon seperti kotak
kecil kubus dibagian bawah disebelah View
, kita pilih UV/Image Editor.
Sebelumnya kita ubah Object Mode menjadi Edit Mode atau dengan menekan Tab, kemudian klik kanan + shift
sudut-sudut object sehingga seluruh object speaker menjadi seperti diblock,
tujuannya adalah agar gambar yang diambil dapat ditampilkan pada object dalam
texture mode.
Tampilan setelah kita pilih UV/Image
Editor.
Kemudian kita pilih gambar yang
akan dijadikan texture pada object tersebut, dengan menekan Image yang terdapat
pada lembar kerja bagian bawah, lalu pilih Open Image dan pilih gambar yang
kita inginkan.
Tampilan setelah kita memilih gambar
yang kita inginkan.
Setelah itu kita sebagai
langkah awal kita akan berikan perintah dengan menekan tombol U pada keyboard,
maka akan muncul dialog lalu pilih Unwrap.
Kemudian kita pilih Face Select yang terdapat dibagian deretan object mode.
Lalu untuk memunculkan texture tersebut kita pilih icon yang terdapat disebelah
Object Mode, pilih Texture. Setelah itu lihat lembar kerja kita dibagian atas
yaitu kita harus ubah dari Edit Mode menjadi Object Mode.
Namun pada langkah ini belum
selesai, ketika kita render maka texture yang tadi kita masukkan tidak dapat
terlihat di dalam hasil render tersebut, kita perlu membuat sentuhan manis
terlebih dahulu, kita pilih Material kemudian klik Add New, setelah itu lihat
bagian bawah terdapat Face Texture
& Face Texture Alpha, beri
centang keduanya, kemudian kita lihat hasilnya ketika dirender.
Untuk object speaker
kedua dan object amplifier kita lakukan hal yang sama dalam pembuatan texture
yang telah kita buat tadi, untuk object speaker kedua tidak perlu melakukan
texturing lagi, kita hanya perlu menduplikasi object tersebut dengan menekan
shift lalu klik masing-masing object yang terdapat pada object speaker,
kemudian kita tekan Shift + D untuk
duplikasi object tersebut. Setelah itu baru kita lakukan texturing pada object
amplifier.
Setelah semua object selesai di
texturing, langkah selanjutnya yaitu rendering, pada proses rendering tampilan
object masih terlalu gelap, maka dari itu kita tambahkan 2 buah lamp dan
tempatkan dibagian depan dan belakang object agar object lebih terlihat,
seperti gambar dibawah ini.
Selanjutnya yaitu kita buat object meja, object meja yang kita
buat dengan menggunakan object kubus atau Cube.
Setelah
itu kita perkecil object kubus tersebut sehingga berbentuk sebuah balok dengan
menggunakan perintah scale atau ketik S
pada keyboard, warna merah untuk sumbu X, warna hijau untuk sumbu Y, dan warna
biru untuk sumbu Z. Jika kita akan memperbesar kubus tersebut searah dengan
sumbu Z maka ketik S + Z. Kemudian
kita masuk ke Edit Mode dan pilih Face Select.
Kemudian
kita select bagian atas object, tekan E
pada keyboard lalu tarik keatas dengan menggunakan mouse. Setelah itu kita Add Modifier, pilih Mirror untuk menduplikasi object agar
object tetap balance dalam perpindahannya, lalu kita atur axis object tersebut untuk perpindahan, kita uncheck pada x lalu
kita ceklis pada y, kemudian pindahkan object dengan menekan G pada keyboard, maka object akan menjadi
2 buah.
Selanjutnya tarik
sisi object sehingga berbentuk memanjang, kita Add Modifier lagi dan pilih Mirror,
kemudian tekan G dan pindahkan
object sehingga object menjadi 2 buah. Setelah itu kita tekan Ctrl + R, arahkan ke tengah object,
kemudian tekan Face Select, tekan E dan tarik object hingga menyatu. Kita
tambahkan object lagi sebagai kaca di meja tersebut, tekan Shift + A, klik Mesh dan
pilih Plane. Atur object tersebut,
lalu tempatkan object plane diatas object meja tadi. Pada object plane kita
pilih Material, kemudian beri ceklis pada Transparency
dan Mirror, pada Alpha di Transparency kita beri angka 0.500, dan pada Reflectivity di Mirror kita beri 0.500, pengaturan ini untuk membuat object tampak seperti kaca.
Lalu kita beri texture pada object meja, beri texture kayu.
Langkah
selanjutnya yang kita buat yaitu membuat text, kita akan membuat text 3D dan
akan membentuk sebagai nama dari object speaker. Langkah pertama yaitu tekan Shift + A pada keyboard, kemudian pilih
Text. Kita rotate text tersebut
dengan menekan R + X + 90, setelah
itu tekan lagi R + Z + 90, maka
posisi text akan searah dengan kamera. Setelah itu kita atur ketebalan text
untuk membuat text menjadi 3D, yaitu dengan pengaturan text, setelah itu pada Extrude kita beri angka 0.050, maka text akan menjadi bentuk 3D
seperti gambar dibawah ini.
Langkah
selanjutnya yaitu kita tambahkan Lamp Spot Light pada object. Tekan Shift + A, pilih Lamp dan pilih Spot.
Kemudian perkecil Lamp tersebut dan tempatkan Lamp tepat diatas object.
Kemudian
kita atur letak Lamp tersebut, selanjutnya kita render, maka tampak seperti
gambar dibawah ini.
Langkah
selanjutnya yaitu kita buat object dinding, object dinding yang kita buat
dengan menggunakan object plane. Kita perbesar object plane tersebut, kemudian
kita rotate objek tersebut dengan menekan R
+ Y + 90, maka object plane berdiri tegak menghadap kamera, selanjutnya buat
object dinding untuk membuat sisi kanan dan sisi kiri dinding, duplikasi object
dinding, kemudian lakukan rotate dengan menekan R + Z + 90 , maka object akan berdiri dan posisi nya menghadap ke
samping object, duplikasi object tersebut kemudian tempatkan di sisi kanan,
seperti gambar dibawah ini.
Setelah
itu kita beri material pada objek dinding. Pilih Material, lalu pada Diffuse
kita beri warna yang kita inginkan.
Setelah
objek dinding selesai, langkah selanjutnya kita buat objek tambahan yaitu rak
buku dan buku. Pertama, kita akan membuat rak buku terlebih dahulu. Klik Add, pilih Mesh, lalu pilih Cube.
Perkecil object tersebut, buatlah seperti balok yang memanjang ke atas.
Kemudian
kita bentuk object tersebut sehingga berbentuk rak buku, masuk pada Edit Mode, tekan Ctrl + R untuk menambah segmen pada object, tempatkan di setiap
sisi object, sisi atas, sisi bawah, sisi kanan, dan sisi kiri. Setelah itu bagi object menjadi 3
bagian dengan menambah segmen lagi, lalu beri Face Select. Pada masing-masing titik bagian kita Extrude ke dalam, dengan cara tekan E pada keyboard kemudian tekan ke dalam
dengan menggunakan mouse. Setelah itu kita kembali ke Object Mode agar object
terlihat lebih halus, dan kita beri material warna pada object.
Selanjutnya
kita buat object buku, pilih object Cube.
Perkecil object tersebut dan tempatkan didalam rak buku yang telah dibuat tadi.
Duplikasi buku tersebut hingga menjadi beberapa object, kemudian kita beri
material pewarnaan sesuai yang kita inginkan, lalu kita klik Smooth yang terletak di sisi kiri
lembar kerja agar object lebih terlihat halus.
Setelah
itu kita akan membuat object tambahan selanjutnya, yaitu AC. Pilih object Cube, kemudian perkecil object sehingga
berbentuk balok. Masuk ke Edit Mode,
tekan Ctrl + R untuk memberi segmen
dan memberi bentuk pada object. Setelah selesai tempatkan object AC di dinding
bagian atas, lalu beri material warna yang kita inginkan.
Setelah semua object
telah saya buat dan untuk melihat hasilnya yaitu lakukan rendering, dengan
menekan F12 pada keyboard, maka
tampilan project yang telah saya buat seperti gambar dibawah ini.
Posted by
Singgih Prima Dhasa
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.